Minggu, 16 Oktober 2016

Full Day School Bisa Bertahap


Sebab, pada dasarnya, pembelajaran sehari penuh (Sabtu- Minggu) libur ini memiliki banyak keunggulan.
Di samping membangun etos kerja-belajar siswa, juga mengacu pada pola pembelajaran tuntas, membentuk karakter, dan idealnya siswa lebih baik berlama-lama berada di sekolah. "Mengingat pendidikan di masyarakat kurang kondusif karena banyak pengaruh negatif, dan pendidikan di keluarga kurang maksimal, lebih baik siswa mendapat pendidikan di sekolah.
Sebab pendidikan sekolah paling efektif karena punya sistem, kurikulum, guru, dan dilengkapi sarana memadai," kata Ragil, kemarin. Namun dia mengingatkan, penerapan FDS harus dilakukan secara komprehensif.
Pola pembelajaran harus diubah, sehingga tidak membuat siswa jenuh. Guru harus bisa benar-benar menjadi mediator dan aktor yang menyenangkan bagi siswa. FDS sebetulnya menguntungkan bagi sekolah karena lebih leluasa berekspresi membentuk karakter siswa.
Semua pelajaran dituntaskan di sekolah dan tidak lagi membebani siswa dengan pekerjaan rumah (PR). Berdasarkan hasil penelitian, ternyata PR berdampak buruk terhadap perilaku siswa.
Banyak Diterapkan
Selama ini berdasarkan praktik lapangan, sudah banyak sekolah yang menerapkan pola ini, terutama sekolah swasta. Sekolah-sekolah tersebut bisa digunakan sebagai contoh programFDS. Gubernur Jateng melalui surat edaran Nomor 420/006752/2005 pada 27 Mei 2015 juga telah mencanangkan FDS.
Uji coba program yang bersifat opsional ini sudah diikuti oleh 504 sekolah, terdiri atas 202 SMAdan 152 SMK. "Dari evaluasi terhadap pelaksanaan program tersebut, hasilnya positif.
Program itu mampu meningkatkan pengelolaan sekolah dan meningkatkan efektivitas pengelolaan pembelajaran," ungkap Ragil, mengutip hasil evaluasi yang dilaksanakan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah.
Nilai-nilai agama juga dimasukkan secara integratif dalam kegiatan makan bersama, misalnya makan harus didahului dengan doa.
"Dengan sistem pembelajaran tuntas, siswa tidak perlu harus ikut bimbingan belajar dalam upaya meraih prestasi akademik. Cukup di sekolah dengan guru-guru yang profesional," kata Ragil, yang juga pengelola Sekolah Nasima. Nasima telah menerapkan FDS mulai jenjang SD, SMP, dan SMA sejak 20 tahun silam. (E1-43)
sumber : http://pendis.kemenag.go.id/index.php?a=detilberita&id=8219#.WAUjQ_krLIV

Tidak ada komentar:

Posting Komentar